Minggu, 23 Desember 2012
KENDAL™ Menindaklanjuti program nasional
menuju Indonesia Hijau, tidak kurang 12 ribu pohon jati dan buah buahan
diserahkan ke masyarakat setempat oleh LDII. Gerakan penghijauan ini
juga didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, PWNU Jatim,
Dekan IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pemkab Ngawi, PD Muhamadiyah dan
Perhutani, Sabtu (22/12).
LDII dalam beberapa hari sebelumnya melakukan
bedah rumah warga di Desa Kendal dengan ditandai penyerahan kunci rumah
oleh Ketua Umum MUI Jawa Timur KH. Abdusshomad Buchori .
Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur, Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc,
menjelaskan gerakan penghijauan yang dilakukanya sudah berjalan mulai
tahun 2007 yang ditandai penanaman pohon di Kabupaten Jombang sebanyak
40 ribu pohon.
“Cara kita menjalin persatuan terhadap umat melalui ukhuwah ini sehingga
dengan gerakan penghijauan penanaman pohon bersifat produktif kedepanya
sesuai harapanya akan tertata kesejahteraan hidup, selain program ini
akan terus kita lakukan dalam upaya melestarikan lingkungan buat anak
cucu nanti,” terangnya.
Selanjutnya kegiatan penghijauan yang dipusatkan dilapangan Desa Kendal
tersebut ditandai penanaman pohon ukhuwah berupa bibit pohon sawo kecik
oleh Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar ST, Ketua DPW LDII Jatim Ir. H.
Chriswanto Santoso, M.Sc, Ketua Umum MUI Jatim KH. Abdusshomad Buchori ,
Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah, Dekan IAIN Sunan Ampel serta
unsur lainya seperti PD Muhamadiyah Ngawi dan PC NU Ngawi.
Yang menarik dalam kegiatan gerakan penghijauan tersebut saat Ketua Umum
MUI Jawa Timur KH. Abdusshomad Buchori memberikan ceramahnya
sebagaimana tekadnya dalam memberantas prostitusi di Jawa Timur.
Ungkapnya, selama prostitusi masih merajalela pembangunan yang di
programkan oleh pemerintah akan tumpul.
“Indonesia merupakan Negara besar dan kaya maka tidak akan berati sama
sekali kalau prostitusi ini dibiarkan,” jelasnya. Untuk menata moral
menuju kesejahteraan bersama sesuai tekadnya akan mengikis habis
prostitusi terlebih kejahatan maksiat tersebut apapun alasanya tidak
sesuai dengan agama maupun dasar Negara Indonesia.
Saat ini MUI Jatim dan Pemprov Jatim bekerjasama dalam pencegahan dan
penanggulangan prostitusi, serta woman trafficking. Untuk itu Majelis
Ulama Jawa Timur bersama tokoh masyarakat dari berbagai ormas Islam di
Jawa Timur bertekad mendukung pemerintah Propinsi Jawa Timur yang ingin
menata kota bebas dari prostitusi melalui penutupan tempat-tempat
prostitusi.
Langkahnya, merevitalisasi peran dan fungsi komite penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten/Kota sebagai wadah
pengorganisasian dalam penanganan Pekerja Sex Komersial (PSK). Sesuai
data tempat prostitusi di Jawa Timur terdapat 47 lokalisasi PSK dengan
1.031 mucikari dan 7.127 PSK yang tersebar di 33 Kabupaten/Kota.
Dari jumlah tersebut 6 lokalisasi, 534 mucikari dan 2.231 berada di Kota
Surabaya. Dengan tekad ini MUI Jatim bersama sekitar 37 ormas Islam
akan terus memerangi prostitusi. Dengan melakukan koordinasi dengan
stakeholder yang terkait dalam proses penutupan lokalisasi yang ada di
Jatim, termasuk dengan pemerintah Provinsi Jatim dan kabupaten/kota
se-Jatim.
KLA COMMUNITYhttp://klacommunity.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar