Selasa 04 Desember 2012
NGAWI™ Ketersediaan stok berbagai jenis
pupuk memasuki musim tanam pada akhir tahun ini dinilai masih mencukupi
kebutuhan petani. Kabid Produksi Dinas Pertanian Ngawi, Suranto,
membeberkan titik aman kebutuhan pupuk diwilayahnya meliputi lahan
pertanian sawah maupun perkebunan.
“Pada bulan ini untuk mengantisipasi kelangkaan
pupuk dikalangan petani kita sudah mengadakan pertemuan dengan PT
Petrokimia Gresik dan PT Kujang sehingga petani tidak perlu khawatir,”
kata Suranto, Selasa (4/12). Kata dia, di wilayah Ngawi untuk lahan
pertanian sawah luasnya mencapai 50.476 hektar sedangkan lahan bukan
sawah seperti perkebunan dan perikanan luasnya sekitar 22.547 hektar.
Urainya, dalam musim tanam saat ini terhitung mulai November kondisi
ketersediaan pupuk mendasar jumlah alokasi terdiri Urea stok 43.302 ton
realisasi 31.119 ton, SP 36 stok 12.690 ton realisasi 9.265 ton, ZA
stok 26.700 ton realisasi 25.457 ton, NPK stok 45.470 ton realisasi
33.572 ton dan Organik stok 24.950 ton realisasi 15.665 ton.
Dengan demikian penggunaan pupuk secara berimbang kata Suranto, akan
mempertahankan kesuburan lahan pertanian termasuk unsur hara di
dalamnya. “Kalau pemupukan terlalu berlebihan terhadap tanaman jelas ada
efeknya terhadap lahan belum lagi biaya produksinya,” ungkapnya. Dengan
demikian untuk melangsungkan kesuburan tanah persentase penggunaan
pupuk organic harus ditingkatkan.
Terkait maraknya keresahan petani dibeberapa wilayah menyangkut
peredaran pupuk dalam paket seperti ZA dengan Petroganik. Suranto
menjelaskan, pihaknya akan melihat dampak riil dilapangan seandainya ada
ulah nakal yang dilakukan para pemilik Delivery Oder (DO).
“Kalau masalah penjualan paket pengawasanya ada di Dinas Koperasi dan
Perdagangan dan bukan kita, hanya saja secepatnya tetap ada
langkah-langkah antispiasi dengan saling berkoordinasi,” janji Suranto.
Karena selama ini penjual pupuk yang mengantongi DO dari produsen pupuk
tetap mendasar SK Bupati.
KLA COMMUNITY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar