NGAWI™ Amburadulnya sejumlah proyek
pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) setingkat SMP dan SMA di wilayah
Ngawi membuat geregetan wakil rakyat setempat demikian juga Wakil Bupati
Ngawi, Ony Anwar yang kebetulan ikut serta Sidak. Sementara hal ini
disinyalir terlalu beraninya melelang pekerjaan mepet pada akhir tahun
anggaran.
Sesuai data yang berhasil dihimpun media untuk
tahun 2012 yang mendapatkan jatah pembangunan RKB bersumber DAK terdiri
133 SD sebanyak 318 ruang, 48 ruang perpustakaan SD dan 22 sekolah
setingkat SMP maupun SMA sebanyak 46 ruang, bersumber dari Dana Alokasi
Khusus (DAK) senilai kurang lebihnya Rp 39 miliar tahun anggaran
2011/2012.
Temuan amburadulnya proyek itu terbukti setelah para anggota Komisi IV
DPRD Ngawi yang membidangi insfrastruktur melakukan inspeksi mendadak
(sidak) di SMKN I Geneng dan SMPN I Geneng mengaku kecewa berat.
Pasalnya, sewaktu sidak di SMKN I Geneng realisasi fisiknya baru sekitar
40 persen padahal sesuai scedulnya proyek yang dikerjakan oleh CV.
Pendopo harus rampung pada 23 Desember mendatang. “Jelas kecewa dengan
hasil saat ini, masak pembangunan RKB dengan dua lantai hanya dikasih
waktu 60 hari itu kan tidak rasional paling tidak 120 hari minimalnya 90
hari,” ungkap Budi Purwanto, Ketua Komisi IV DPRD Ngawi, Senin (17/12).
Padahal dana yang dipakai untuk pembangunan RKB di SMKN I Geneng
tersebut tegas Budi Purwanto tidak main-main dengan total dana yang
digelontor senilai Rp.668,9 juta. “Dengan waktu kurang satu minggu lagi
itu tidak mungkin akan selesai kalau hanya dikerjakan dengan manual, dan
yang kita sayangkan terhadap kontraktor selaku pemenang tender kenapa
berani-beraninya meneriwa secedul 60 hari, nah ini ada apa,” ucapnya.
Demikian juga hasil finishing pembangunan RKB SMPN I Geneng yang digarap
oleh CV.Ganestya Mega menelan biaya Rp.118 juta dianggap kwalitasnya
sangat jelek. Apalagi menurut Budi Purwanto dengan satu RKB terbukti
bahan konstruksi untuk kusen jendela dan pintu yang berbahan baku kayu
jati hanya asal-asalan.
Sanggahnya, kayu jati yang dipakai tersebut jauh dari specnya dimana
terlihat keropos dan beberapa bagian yang berlubang sengaja di tutup
dengan dempul kayu dicampur dengan serbuk kayu. “Padahal kita sudah
mengingatkan sewaktu menjelang finishing harap hati-hati karena ini
menyangkut uang rakyat yang dipakai dalam pembangunanya,” bebernya lagi.
Sementara Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, dalam menanggapi hasil sidak di
kedua sekolah tersebut mengaku kecewa. Janjinya dalam waktu dekat
pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap PPTK maupun kontraktor
selaku pemenang tender. “Kenyataanya masih ditemukan adanya
keterlambatan progres pengerjaan proyek demikian juga kwalitasnya masih
dirasa kurang,” katanya.
Kemudian selaku PPTK, Gunadi Ash Chidiq Kepala Bidang Pendidikan
Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, dengan nada enteng ketika
menjawab pertanyaan wartawan. Menurutnya hasil sidak yang dilakukan
Komisi IV DPRD Ngawi dan Wakil Bupati tersebut belum masuk dimeja
kerjanya.
“Jadi apa temuan mereka sampai sekarang belum kita terima,” bantahnya.
Menyangkut scedul pengerjaan di SMKN I Geneng, Gunadi Ash Chidiq, memang
yang ditawarkan ke pihak rekanan cuma 60 hari. Selain itu menanggapi
kwalitas finishing di SMPN I Geneng pihaknya selama ini belum
mengkroscek ke lapangan. “Karena ada kerepotan jadi belum sempat melihat
dari dekat pembangunan di SMPN I Geneng itu,” kilahnya lagi.
KLA COMMUNITY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar