NGAWI™ Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Ngawi menggelar Musyawarah Kerja
Cabang (Mukercab) II di Gedung Pertemuan Notosuman, Ngawi, Minggu
(16/12). Mukercab dibuka secara resmi oleh Wakil Sekjen Dewan Pimpinan
Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur, Norman Zein Nahdi,SE.
Dalam sambutannya, Ketua DPC PPP Kabupaten Ngawi,
Dimas Alfinoor Rahmadi mengatakan, Mukercab II DPC PPP ini di hadiri
oleh seluruh pengurus DPC, perwakilan pengurus anak cabang dan
perwakilan DPW. “Agenda penting yang dibahas adalah berkaitan dengan
Pemilu 2014 yakni kegiatan kita akan difokuskan ke masyarakat secara
langsung,” ujar Dimas Alfinoor Rahmadi.
Dimas menambahkan, dalam Mukercab II ini para peserta akan dibekali
materi tentang menata manajemen organisasi, kepartaian secara modern,
cara efektif merekrut massa, membina kader yang militan dan bagaimana
menjadi juru kampanye yang bisa meraih.
Selain itu ketika disinggung mengenai target perolehan suara pada Pemilu
2014, sebagai Ketua DPC PPP dirinya sudah mempersiapkan para bacaleg di
masing-masing 6 daerah pemilihan (dapil) yang ada di Kabupaten Ngawi.
Namun, juga diakuinya tetap akan mempertahankan perolehan suara yang
pernah diraih partainya pada Pemilu 2009 lalu.
Meskipun sesuai penjelasan Dimas Alfinoor Rahmadi pada pemilu lalu
partai berlambang Ka’bah tersebut di wilayah Ngawi mengalami penurunan
suara dari Pemilu 2004. Dimana saat itu hanya mendapatkan perolehan
suara dari 6 dapil sekitar 24 ribu padahal Pemilu 2004 meraup suara 26
ribu. “Meskipun ada penurunan suara namun kalau dilihat pemerataanya
pada pemilu lalu cukup baik,” urainya lagi.
Dalam kesempatan yang sama Norman Zein Nahdi.SE, Wakil Sekjen Dewan
Pimpinan Wilayah DPW) PPP Jawa Timur mengintruksikan kepada jajaran DPC
dalam Mukercab II ini untuk ditekankan pentingnya 4 hal materi
pembahasan yakni Struktural partai, Ketokohan, Manuver dan Logistik.
Dalam menanggapi pertanyaan wartawan tentang penilaian hasil dari sebuah
lembaga survey yang mengatakan bahwa partai berbasis agama akan
mengalami penurunan suara pada pemilu mendatang.
Norman Zein Nahdi, hasil yang dirilis dari lembaga survey tersebut tidak
benar adanya dan menurutnya hasil lembaga survei itu di ibaratkan
thermometer yang sifatnya hanya sementara. “Untuk di wilayah Jawa Timur
sendiri jangan disamakan dengan daerah lain, kita punya kultur sendiri
jadi menurut partai kami penilaian itu tidak cukup akurat,” tegasnya.
Hanya saja kritik popularitas partai Islam akan mengalami kemerosotan
suara akan dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap partainya untuk
memantapkan persiapan Pemilu 2014. “Untuk itu semua kader partai harus
all out menjaring aspirasi di masyarakat sehingga pada pemilu mendatang
perolehan suara akan maksimal,” pungkasnya.
KLA COMMUNITY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar