Posted Sabtu, 12 Januari 2013 by Admin
Tanya:
Kenapa ya, saya selalu mengantuk setelah
makan? Bahkan setelah sarapan pun saya langsung mengantuk lagi. Benarkah
itu tanda diabetes? Usia saya masih 19 tahun dan berat badan saya cukup
ideal. Terima kasih.
Irwan
Jawab:
Hai, Irwan.
Apa
yang Anda alami ini masih merupakan kondisi normal yang dipicu oleh
makanan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama,
adanya aktivasi sistem saraf tertentu (parasimpatik) karena adanya
makanan pada saluran pencernaan yang menyebabkan tubuh berada pada
kondisi energi yang rendah. Yang kedua, yaitu adanya perubahan hormonal
dan kimiawi dalam tubuh yang berhubungan dengan proses pemecahan makanan
menjadi glukosa dan beredar dalam darah.
Mari kita mulai dari yang pertama.
Tubuh
memberikan respon terhadap adanya makanan di lambung dan usus dengan
mengaktifkan sistem saraf tertentu (parasimpatik) yang berfungsi untuk
kegiatan ini. Naiknya aktivitas sistem saraf ini dibarengi dengan
penurunan sistem saraf lainnya (simpatik) yang berfungsi untuk kegiatan
aktif, mendorong tubuh berada pada suatu kondisi rendah energi dan
mengarah ke proses istirahat. Semakin banyak kita makan, semakin tinggi
pergeseran kenaikan saraf parasimpatik, sehingga menyebabkan semakin
mengantuk.
Yang kedua, erat kaitannya dengan proses hormonal dan kimiawi dalam tubuh.
Ketika
makanan dengan indeks glikemik yang tinggi (menyebabkan kenaikan kadar
gula darah secara cepat, misalnya gula, kue, roti) kita konsumsi,
glukosa akan diserap secara cepat dari saluran pencernaan kemudian
dialirkan ke peredaran darah, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan
insulin, yang berusaha mempertahankan gula darah pada batas normal.
Insulin ini menstimulasi pengambilan asam-asam amino tertentu ke dalam
otot, kecuali asam amino jenis triptofan. Triptofan ini nantinya akan
digunakan oleh otak dan diubah menjadi serotonin, dan nantinya
melatonin. Kenaikan serotonin dan melatonin inilah yang akan menyebabkan
rasa kantuk.
Sehingga, pada intinya semua berkaitan dengan seberapa banyak kita makan dan apa saja yang kita makan.
Lantas, apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala ini? Solusinya sederhana, tapi sering kita lupakan.
- Makan dengan porsi zat gizi yang seimbang: tidak perlu karbohidrat yang berlebih.
- Usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering, hindari makan sekaligus dalam porsi besar.
- Kurangi makan dengan kandungan indeks glikemik yang tinggi.
- Jangan lupa untuk berolahraga teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar