Posted Minggu, 06 Januari 2013 by Admin
klacommunity.blogspot.com - NGAWI™ Sejak musim buah rambutan pada awal
tahun ini, para pedagang justru mengeluh lantaran omzetnya turun
drastis hingga 50%. Hal senada juga dituturkan oleh Painem (45), warga
Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, dirinya mengaku hanya bisa
menghabiskan seperempatnya saja dari buah rambutan dagangannya.
“Kalau pas musim rambutan disaat cuaca terang
tidak hujan kayak gini tentunya saya bisa menjual lebih dari 2 kwintal
buah rambutan,” keluh Painem,6/1).
Namun semenjak satu minggu dirinya berjualan di pasar Jogorogo tersebut
rata-rata perharinya cuma bisa menjual 1 kwintal dengan harga Rp 5 ribu
per kilogramnya.
Bebernya, dengan kondisi hujan yang terus mengguyur diwilayahnya otomatis pembeli enggan membeli daganganya.
Imbuhnya, Painem mulai berjualan mulai pagi hingga petang untuk bisa menjual buah rambutanya.
Nasib serupa juga dialami Ngatini (40) dirinya mengaku akan mengalami kebangkrutan kalau saja kondisi cuaca tidak bersahabat.
“Buah rambutan ini kan tidak bisa bertahan lama, misalkan kalau tidak laku sehari saja boleh jadi membusuk, “ terang Ngatini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar