klacommunity.blogspot.com - Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) menyatakan, banjir masih akan mengancam wilayah Jakarta
dan sekitarnya hingga Februari karena curah hujan diperkirakan masih
tinggi hingga bulan tersebut.
"Data rata-rata bulanan banjir menunjukkan puncak curah hujan di
Jakarta terjadi pada bulan Januari hingga Februari dengan intensitas
maksimal mencapai lebih dari 400mm. Oleh karena itu ancaman banjir masih
terjadi hingga bulan Februari," kata Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat. BNPB bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau awan dan prediksi curah hujan di Ibu Kota.
Menurut Sutopo, banjir yang terjadi di Jakarta pada Kamis (17/1) disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah Ibu Kota dan bukan disebabkan karena banjir kiriman dari daerah hulu.
Pada Kamis, curah hujan di sejumlah wilayah Jakarta seperti Kedoya mencapai 125mm, Tanjung Priok mencapai 95mm, Cengkareng mencapai 103mm sementara daerah lain kurang dari 100mm.
Sementara itu, hujan lokal pada Kamis membuat ketinggian air di Manggarai mencapai 920cm. Sedangkan tinggi muka air Sungai Ciliwung di Depok hanya mencapai sekitar dua meter (siaga III) sementara di Katulampa sekitar 97cm (Siaga III).
BNPB memperkirakan hujan lebat masih akan mengguyur Jakarta hingga Sabtu (19/1) namun mereda pada Minggu dan Senin.
Akan tetapi, hujan lebat kembali diprediksi akan mengguyur Jakarta mulai dari Selasa pekan depan.
Banjir pada Kamis menggenangi wilayah sekitar 41km persegi atau delapan persen dari luas Jakarta.
Sejumlah 97,608 Kepala Keluarga atau 248.846 jiwa di 910 RT dan 337 RW dari 74 Kelurahan dan 31 Kecamatan di Jakarta terkena dampak banjir.
Sementara 11 orang dinyatakan meninggal karena banjir pada Kamis.
BNPB belum bisa memperkirakan jumlah kerugian karena banjir tersebut, "Saat ini fokus kami adalah jangan sampai korban bertambah," kata Sutopo.
Sebagai perbandingan, banjir di Jakarta pada 2007 menyebabkan 231,8km persegi wilayah jakarta terendam, 80 orang meninggal, dan 320,000 warga mengungsi. Total kerugian pada banjir 2007 tersebut mencapai Rp4,3 triliun.(tp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar