Ada 3 organisme pengganggu tanaman (OPT) yang saat ini berpotensi menjadi ancaman serius bagi pertanaman padi di Jatim, yaitu Wereng Batang Coklat (WBC), Hawar Daun dan Tungro.
Berikut disajikan uraian singkat mengenai cara mencegah dan mengendalikan WBC.
Gejala
Wereng
batang coklat menyerang semua fase tumbuh (mulai di persemaian sampai
menjelang panen), dengan mengisap cairan dari dalam jaringan tanaman.
Daun tanaman menjadi kuning, tanaman mengering dengan cepat (seperti
terbakar).
Pengendalian
Tanam
VUB tahan wereng coklat, terapkan jajar legowo, pemupukan berimbang
sesuai hasil PUTS dan BWD, dan menyemprot tanaman dengan insektisida.
Pesemaian disemprot dengan entomopatogen seperti Beauveria bassiana, Metarhizium, Verticillium dengan dosis 5-10 cc/l interval satu minggu.
Pengamatan lapang dilakukan 3-7 hari sekali pada pangkal batang. Bila di lahan dijumpai populasi > 3 ekor/rumpun, tanaman disemprot dengan insektisida kontak interval 2 kali seminggu selama 3 kali penyemprotan.
Apabila
setelah tiga kali penyemprotan insektisida kontak, populasi turun <3
ekor/rumpun, tanaman disemprot insektisida sistemik sampai di
pertanaman padi tidak ditemukan wereng coklat. Penyemprotan insektisida
diarahkan pada pangkal batang, dilakukan jam 7-10 pagi atau jam 3-5
sote, hindari penyemprotan saat hujan. Pengamatan terus dilakukan 3-7
hari sekali.
Contoh
insektisida kontak adalah BPMC (Bassa 50 EC, Baycarb 500 EC, Benhur 500
EC atau yang lain sesuai rekomendasi), Betasiflutrin (Buldok 25 EC0),
atau insektisida kontak berbahan aktif lain yang direkomendasikan.
Contoh insektisida sistemik adalah imidakloprid (Abuki 50 SL, Confidor
200 SL, Winder 100 EC, Imidor 50 SL atau yang lain), buprofezin (Applaud
400 EC), atau insektisida sistemik lain yang direkomendasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar